Hukum Menunaikan Nadzar Dengan Amal Makruh

Hukum nadzar amal makruh. (Foto: Net)

Moeslim.id | Nadzar adalah salah satu bentuk ketaatan dan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan Allah telah memuji orang-orang beriman yang memenuhi nadzarnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;

يُوفُونَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيرًا

“Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana”. (QS. Al Insan: 7)

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda;

مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ اللَّهَ فَلْيُطِعْهُ ، وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَهُ فَلاَ يَعْصِهِ

Baca Juga:  Ikhlas dan Tidak Syirik, Syarat Diterimanya Ibadah

“Siapa yang bernadzar untuk taat kepada Allah, maka hendaklah ia mentaati-Nya, dan barangsiapa yang bernadzar untuk berbuat maksiat kepada Allah maka hendaklah ia tidak melakukan perbuatan maksiat itu”. (HR. Bukhari no. 6696)

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam juga bersabda; “Penuhilah nadzarmu itu, karena sesungguhnya nadzar tidak boleh di penuhi jika dalam perbuatan maksiat kepada Allah dan nadzar tidak boleh dipenuhi pada sesuatu yang tidak dimiliki anak Adam”. (HR. Abu Dawud, 2881)

Baca Juga:  Hukum Wanita Ziarah Kubur, Boleh Apa Tidak?

Namun apabila nadzar tersebut termasuk perbuatan yang diharamkan atau makruh, maka nadzar itu tidak boleh dilakukan, karena bertentangan dengan syariat dan hukum Allah.