Thailand Minta Jangan Kirim Warga Uighur ke Tiongkok

Muslim Uighur di Tiongkok. (Foto: Net)

Moeslim.id | Sebanyak 48 pria Uighur yang telah ditahan selama lebih dari satu dekade di Thailand menghadapi risiko penghilangan paksa, hukum penjara jangka panjang, penyiksaan, dan penganiayaan berat lainnya jika Thailand secara paksa mengirim mereka ke Tiongkok, kata Human Rights Watch.

Orang-orang Uighur tampaknya berada dalam risiko serius setelah pejabat imigrasi Thailand membuat langkah-langkah baru belakangan ini, termasuk menyuruh para tahanan agar melengkapi dokumen baru dan memotret mereka, langkah-langkah yang diyakini kelompok tersebut sebagai persiapan untuk pemindahan paksa mereka.

Baca Juga:  Pemerintah Tetapkan Awal Dzulhijjah Pada 8 Juni 2024

“Pemerintah Thailand secara berturut-turut telah menahan orang-orang Uighur dalam penahanan yang tidak manusiawi , sementara mendapat tekanan dari pemerintah Tiongkok agar mengirim mereka ke Tiongkok,” kata Elaine Pearson, direktur Asia di Human Rights Watch.

Pemerintahan Perdana Menteri Thailand saat ini, Paetongtarn Shinawatra, dapat mengakhiri siklus penindasan ini dengan segera membebaskan orang-orang Uighur yang ditahan dan mengizinkan mereka untuk bepergian ke negara ketiga yang aman.

Pada bulan Maret 2014, kepolisian Thailand di Provinsi Songkhla, dekat perbatasan Malaysia, menangkap sekitar 220 laki-laki, perempuan, dan anak-anak Uighur, menuduh mereka melakukan pelanggaran imigrasi, dan segera memindahkan mereka ke fasilitas penahanan imigrasi di Bangkok.