Moeslim.id | Seorang wartawan Indonesia, M. Irfan Ilmie yang juga Kepala LKBN Antara Biro Beijing menulis sebuah buku kesaksian, mengungkap yang sebenarnya terjadi pada etnis muslim minoritas di China, Uighur.
Buku setebal 360 halaman itu mengungkap secara gamblang, objektif, tidak provokatif, dan tanpa bias tentang fakta di balik berita dan peristiwa tentang rezim Komunis di China dalam memperlakukan umat Islam, terutama etnis minoritas Muslim Uighur di Xinjiang.
Irfan mengungkapkan dalam kurun waktu 2016-2023, beberapa kali ia mendapatkan kesempatan untuk melihat secara langsung geliat pembangunan dan dinamika kehidupan sosial masyarakat etnis minoritas muslim Uighur yang membentuk populasi mayoritas Wilayah Otonomi Xinjiang itu.
Irfan menyebutkan dirinya menjadi salah satu dari sebagian kecil wartawan asing yang beragama Islam yang mendapatkan akreditasi peliputan di China. “Semua yang saya lihat, saksikan dan dalami, saya tulis dalam buku ini,” terangnya.
Irfan menganalisis Etnis minoritas Muslim Uighur yang mendiami Daerah Otonomi Xinjiang, wilayah setingkat provinsi di baratlaut daratan China, menjadi salah satu topik pembicaraan internasional, bukan saja karena letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan Afghanistan yang dilanda perang selama bertahun-tahun itu.