MOESLIM.ID | Xining, ibu kota provinsi Qinghai di Tiongkok barat laut, biasanya sangat tenang bahkan interaksi sehari-hari penduduk kota, yang berasal dari beragam kelompok etnis seperti Tionghoa Han, Muslim Hui, Tibet, Salar Turki dan lainnya selalu berjalan tanpa ada konflik berarti.
Namun setelah adanya proyek pembongkaran Masjid Dongguan, salah satu masjid terbesar di China, menimbulkan ‘gesekan’ antara kelompok Muslim dan kelompok Tionghoa.
Penghapusan kubah dan menara “bergaya Arab” dari gerbang depan masjid telah memicu reaksi dari penduduk setempat dan bahkan menarik perhatian diplomat asing. “Pembongkaran ini juga menandakan semakin luasnya tindakan China untuk ‘menasionalisasikan’ Islam,” kata David R Stroup, Asisten Profesor Studi China, Universitas Manchester.
Pemberitahuan tentang renovasi gerbang depan Masjid Dongguan viral di situs media sosial seperti Sina Weibo dan Zhihu pada 9 Juli. Bukan hanya Masjid Dongguan, tapi beberapa masjid lain di Xining juga menjadi target renovasi paksa ini. Reaksi tidak senang dari komunitas Muslim Hui setempat, yang terdiri dari 16% populasi Xining, sangat terasa.
Pada 15 Juli, seorang wanita berhijab bersujud dalam sholat di jalan di depan masjid sambil terisak dan direkam dalam video, menjadi satu-satunya protes wanita itu menyebar secara online dan menginspirasi sebuah kartun yang menjadi viral. Tapi protes itu terbukti sia-sia.