MOESLIM.ID | Dzikir Mutlak adalah dzikir yang tidak ditentukan waktunya oleh syariat Al Qur’an atau hadits, maka boleh membacanya kapan saja selama tidak pada waktu yang seharusnya dibaca dzikir muqayyad.
Sedangkan Dzikir Muqayyad adalah dzikir yang ditentukan waktunya oleh syariat, seperti dzikir setelah shalat, dzikir ketika masuk masjid dan keluar masjid, dzikir memakai pakaian dan melepasnya, dan lainnya.
Berikut ini contoh-contoh dzikir mutlak yang dianjurkan membacanya dalam setiap waktu;
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَن: ِ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيمِ
“Dua kalimat yang ringan di lidah namun berat di timbangan, dicintai Ar Rahman, yaitu;
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيْمِ
‘Aku mensucikan Allah dan memuji-Nya, dan Maha Suci Allah yang Maha Besar’.” (HR. Bukhari no. 6406 dan Muslim no. 2694)
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam juga bersabda:
أَحَبُّ الكَلامِ إلَى اللهِ أَرْبَعٌ: سُبْحَانَ اللهِ، وَالحَمْدُ للهِ، وَلا إلَهَ إلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، لا يَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ
“Kalimat yang paling dicintai Allah ada empat, yaitu;
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَالله أَكْبَرُ
‘Aku mensucikan Allah dan memuji-Nya, tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, Allah yang maha besar’. Tidak mengapa kalimat yang mana saja yang engkau mulai”. (HR. Muslim no. 2137)









