Inilah Dua Metode Membaca Mushaf Al Qur’an Isyarat

Metode membaca Mushaf Al Qur’an Isyarat. (Foto: Kemenag)

MOESLIM.ID | Penggunaan bahasa isyarat dalam membaca Al Qur’an bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (PDSRW) merupakan suatu keniscayaan, karena isyarat merupakan bahasa alamiahnya.

Isyarat yang digunakan dalam pedoman membaca Al Qur’an ini merujuk kepada isyarat abjad Arab sebagai standar isyarat huruf hijaiyah yang memiliki komponen tangan sebagai penampil, tempat atau ruang, dan gerakan.

Dalam Pedoman Membaca Al Qur’an Bagi PDSRW ada dua metode yang bisa digunakan PDSRW dalam membaca Mushaf Al Qur’an Isyarat (MQI), yaitu metode Kitabah dan metode Tilawah.

Baca Juga:  Rohingya, Antara Hukum dan Kewajiban Kemanusiaan

Masing-masing metode memiliki kaidah tersendiri, tanpa mengurangi nilai dan makna ayat-ayat Al Qur’an yang dibaca. Dengan catatan, metode mana pun yang dipakai hendaklah dilakukan dengan tenang dan tidak terburu-buru (tartil).

Metode Kitabah adalah sistem isyarat yang digunakan berdasarkan tulisan atau kitabah. Yaitu, mengisyaratkan setiap huruf, harakat, dan tanda baca sebagaimana tertulis dalam Mushaf Standar Indonesia.