Moeslim.id | Melanjutkan tulisan sebelumnya dengan judul Imam Malik, Bintangnya Ilmu Hadits dan Fiqih (1), berikut ini kelanjutannya;
Karena keikhlasannya menuntut ilmu, Imam Malik berkomitmen pada beberapa perkara, dan menjauhi beberapa perkara. Beliau berkomitmen kepada sunnah dan perkara-perkara yang jelas.
Imam Malik berkomitmen untuk berfatwa pada masalah-masalah tertentu namun tidak memaksakan pendapatnya, karena khawatir menyesatkan atau jauh dari sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Imam Malik juga berkomitmen dalam berfatwa dengan penuh kehati-hatian, berfikir dengan sangat mendalam, dan tidak tergesa-gesa dalam berfatwa, karena tergesa-gesa akan menyebabkan kesalahan fatal.
Imam Malik juga pernah berkata; “Siapa yang ingin untuk menjawab pertanyaan, maka hendaknya ia memikirkan nasibnya di Neraka dan Surga, dan bagaimana ia selamat di negeri akherat”.









