Bolehkah Membayar Fidyah Dengan Uang? Ini Hukumnya

Fidyah dengan makanan. (Foto: Net)

Moeslim.id | Seseorang yang tidak mampu berpuasa, dimana ketidak mampuannya itu terus berlanjut. Maka diharuskan membayar fidyah dengan memberi makanan satu orang miskin untuk setiap harinya sebanyak puasa yang ditinggalkan.

Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;

  وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ

“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin”. (QS. Al Baqarah: 184)

Abdullah bin Abbas Radhiallahu anhuma mengatakan;

Baca Juga:  Perbedaan Mathla Tiap Negara, Bagaimana Menentukan Puasa?

ليسَتْ بمنسوخةٍ، هو الشَّيخُ الكبيرُ، والمرأةُ الكبيرةُ لا يستطيعانِ أن يصوما، فيُطعِمانِ مكانَ كُلِّ يومٍ مِسكينًا

“(Ayat ini) tidak dihapus. Ia untuk orang tua renta, nenek yang tidak mampu berpuasa, maka keduanya memberi makan untuk setiap harinya seorang miskin.” (HR. Bukhari: 4505)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan tata cara memberi makan (fidyah) itu ada dua cara, pertama, memasak makanan dan mengundang orang miskin sesuai hari yang ada tanggungan. Sebagaimana yang dilakukan oleh Anas bin Malik laksanakan ketika beliau tua.

Baca Juga:  Kapan dan Dimanakah Melakukan Shalat Qashar?

Cara kedua, yaitu memberi bahan makanan yang belum di masak. Sementara memberi makan satu orang miskin untuk tiga puluh hari sekaligus, kebanyakan ahli ilmu dengan tegas memperbolehkan.