
Arisa mengatakan, dirinya memanjatkan doa dan senantiasa bersyukur karena Allah SWT telah memberi ilmu tentang Islam.
”Tahun ini saya mendapat perubahan lagi berkat berkah dari Allah SWT. Ibu saya mengingat hari Syahadat saya dan dia memberi saya hadiah untuk merayakan ulang tahun saya memeluk Islam yang ke-6,” ujarnya.
Menurutnya, itu adalah hadiah Islami pertama bagi dirinya, karena sang bunda menerima dan mengingat ulang tahun dirinya membaca syahadat. ”Alhamdulillah. Saya sangat bersyukur kepada Allah karena telah membuka hati keluarga kami secara bertahap,” tuturnya.
Arisa pantas bersyukur dengan perubahan atas diri ibunya itu. Harap maklum, pada awal Arisa memeluk Islam, sang bunda justru menjadi pengganjal utama. Bahkan Arisa sempat tidak diakui sebagai putrinya.
Begitu bersyahadat pada 17 Januari 2015, Arisa membuat pengakuan kepada keluarganya. Reaksi keluarga kurang baik. ”Ibuku kaget. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa putrinya menjadi muslim tanpa pemberitahuan sebelumnya,” ujarnya.








