
Sekitar 40 persen dari rekrutan ini berasal dari negara-negara bekas Uni Soviet, sekitar sepertiganya berasal dari Amerika Utara, sisanya dari Prancis, Inggris, Australia, Brasil, dan 50 negara lainnya.
Janji-janji tunjangan dan dukungan yang melimpah berbenturan dengan kenyataan keretakan sosial dan ekonomi yang sudah ada sebelumnya dalam masyarakat zionis, jelas Nahhas, yang khususnya rentan dialami oleh para rekrutan tunggal karena kurangnya jaringan dukungan sosial di zionis.
Banyak kesaksian yang membuktikan hal ini, seperti kesaksian Maya Pressler. Ia mengatakan kepada Knesset pada 3 Desember 2024 bahwa tangannya patah saat bertugas di unit tempur di Gaza selama lebih dari 200 hari sejak 7 Oktober 2023, tetapi tidak menerima dukungan apa pun.
Unggahan di grup Facebook “Orang-Orang Baik dalam Pelayanan Prajurit Tunggal” yang diterbitkan antara Januari-April 2025 juga mencakup kasus Rifkat Lieber, yang mencari bantuan untuk seorang prajurit wanita yang tinggal sendirian di Ra’anana dengan cedera kaki dan membutuhkan bantuan untuk pergi ke klinik medis.
Bahkan kebutuhan minimal para prajurit tunggal tampaknya diabaikan. David Niland menggunakan Facebook untuk meminta sepatu bot ukuran 44-45 bagi seorang prajurit tunggal yang sepatunya robek saat pertempuran.