DPR RI Soal Santri Tutup Telinga Saat Ada Musik: Itu Hak Mereka

Foto: Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto (detikcom)

“Anak santri ini memang dijaga betul hafalan Al Quran-nya termasuk jangan sampai mendengarkan hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi hafalan-nya. Itu salah satunya itu adalah musik. Suara-suara, nggak hanya musik saja gitu,” ujarnya.

Menurut Ziyad, penghafal Al Quran memang perlu menjaga hafalannya. Mereka memiliki masalah jika mendengarkan musik, dan musik itu yang akhirnya menempel dalam ingatan.

“Mohon maaf kalau mau jauh, Imam Syafi’i, kalau pergi ke masjid, telinga disumpal dengan kapas. Apa tujuannya, dia tidak ingin dengar apapun selama perjalanan dari rumah ke masjid. Saking cerdas beliau, hanya mendengar itu beliau hafal di pikiran dia. Takut tercampur dengan hafalan hadis, fikih dll. Kita harus proporsional, jernih melihat itu,” katanya.

Baca Juga:  Hamas Tolak Pelucutan Senjata Sampai Palestina Merdeka

Ziyad malah memberikan perhatian pada panitia vaksinasi. Apakah mereka tahu bahwa yang akan divaksin adalah penghafal Al Quran.

“Maka justru seharusnya saya bertanya, apakah panitia pelaksana vaksinasi lihat siapa pesertanya. Harusnya menghormati, kalau peserta para santri, penghafal Al Quran, maka musik harus dimatikan kalau kita hormati itu. Sebab ada ada santri yang terganggu hafalan-nya makanya santri kemudian menutup telinga,” katanya.(detik.com)

Referensi Lainnya, klik: https://www.jabarnews.com