Hamas, Fatah dan Grup Palestina Teken Perjanjian Persatuan

Perjanjian persatuan Palestina. (Foto: VOA Indonesia)

Menteri Luar Negeri China Wang Yi menggambarkan hal itu sebagai kesepakatan untuk memerintah Jalur Gaza bersama-sama setelah perang yang sedang berlangsung berakhir.

“Sorotan paling menonjol adalah kesepakatan membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara seputar pemerintahan Gaza pascaperang,” ujar Wang Yi.

“Rekonsiliasi adalah masalah internal faksi-faksi Palestina, namun pada saat yang sama, hal itu tidak dapat dicapai tanpa dukungan komunitas internasional,” papar dia.

Meskipun beberapa upaya rekonsiliasi antara kelompok-kelompok Palestina yang bertikai telah gagal di masa lalu, seruan melakukan upaya baru telah meningkat sejak dimulainya perang.

Baca Juga:  Ketua DMI Jusuf Kalla: Berbahagialah Umat Islam di Indonesia

Hamas dan Fatah sebelumnya telah bertemu di China pada April untuk membahas upaya rekonsiliasi untuk mengakhiri perselisihan yang telah berlangsung selama 17 tahun.