Hamas, Fatah dan Grup Palestina Teken Perjanjian Persatuan

Perjanjian persatuan Palestina. (Foto: VOA Indonesia)

Menteri Luar Negeri China Wang Yi menggambarkan hal itu sebagai kesepakatan untuk memerintah Jalur Gaza bersama-sama setelah perang yang sedang berlangsung berakhir.

“Sorotan paling menonjol adalah kesepakatan membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara seputar pemerintahan Gaza pascaperang,” ujar Wang Yi.

“Rekonsiliasi adalah masalah internal faksi-faksi Palestina, namun pada saat yang sama, hal itu tidak dapat dicapai tanpa dukungan komunitas internasional,” papar dia.

Meskipun beberapa upaya rekonsiliasi antara kelompok-kelompok Palestina yang bertikai telah gagal di masa lalu, seruan melakukan upaya baru telah meningkat sejak dimulainya perang.

Baca Juga:  Dapat Janji Palsu, 20.000 Yahudi AS Gabung Tentara Zionis

Hamas dan Fatah sebelumnya telah bertemu di China pada April untuk membahas upaya rekonsiliasi untuk mengakhiri perselisihan yang telah berlangsung selama 17 tahun.