Keamanan Energi Dibalik Konflik Perang Dunia

Kilang minyak di timur tengah
Kilang minyak di timur tengah. (Foto: Net)

“Kenapa tiba-tiba Jepang menyerang Pearl Harbor? Kita lihat lagi bahwa 80% kebutuhan minyak Jepang pada saat itu itu diimpor dari Amerika Serikat. Sewaktu Amerika mengembargo Jepang, Jepang memerlukan volume yang 80% tadi untuk industrinya dan untuk peralatan perang mereka. Maka, mereka melakukan invasi ke negara yang punya minyak. Salah satunya Indonesia,” jelasnya.

“Jadi kalau kita lihat waktu itu, pergerakan Jepang ke Indonesia itu salah satunya dalam rangka mendapatkan volume minyaknya. Jadi energy security Jepang pada saat Perang Dunia Kedua itu didapat lewat pendekatan militer,” ujarnya.

Baca Juga:  Siswa MAN Purwakarta Juara Favorit LAPOR 2024 Nasional

Kemudian, setelah Perang Dunia Kedua, negara-negara mengamankan pasokan minyak melalui pendekatan politik.

“Waktu itu deal-lah Amerika sebagai pemenang Perang Dunia Kedua dengan Arab Saudi. Terbentuk waktu itu Arabian American Company. Di situ deal-nya apa? Volume minyaknya Arab itu diekspor ke Amerika, Amerika memberikan jaminan keamanan untuk Arab Saudi. Ini cara politik yang pertama, mengamankan volume,” paparnya.

Cara politik kedua, lanjutnya, adalah mengamankan jalur transportasinya. Seperti diketahui, ada jalur utama transportasi laut untuk perdagangan energi dunia, yakni Terusan Suez, Terusan Panama, dan Selat Hormuz.