Keamanan Energi Dibalik Konflik Perang Dunia

Kilang minyak di timur tengah
Kilang minyak di timur tengah. (Foto: Net)

Cara keempat yaitu dengan melakukan destabilisasi kawasan atau sengaja membuat kawasan tidak stabil.

“Yang keempat apa? Cara untuk mendapatkan energy security itu kita mau destabilisasi kawasan. Kawasan itu harus tidak distabilkan. Kenapa? Karena sewaktu Perang Arab Israel, tahun 73, Arab Saudi menggunakan minyak sebagai senjata. Jadi minyak sebagai senjata. Dengan menggunakan minyak sebagai senjata, caranya mengembargo Amerika,” jelasnya.

“Tidak ada lagi volume yang dari Arab Saudi yang masuk ke Amerika. Terjadi krisis energi di Amerika. Negara yang pernah mendeklarasikan krisis energi salah satunya adalah Amerika, tahun 73. Itu antrian mobil-mobil di sana. Tidak mendapatkan minyak. Kalaulah kawasan ini tenang, kemungkinan besar negara-negara besar khawatir. Bisa jadi minyak ini akan dijadikan sebagai senjata. Dan itu pernah terjadi,” ucapnya.

Baca Juga:  Sidang Isbat Awal Ramadan 1446 H Digelar 28 Februari 2025

“Untuk itu, strategi negara-negara besar ini adalah mungkin salah satunya bagaimana caranya tidak stabil. Dan uang yang dihasilkan dari minyak tadi, ini juga diungkap dalam buku yang saya baca, itu yang saya pernah tulis di IGSA juga, dari Prize-nya Daniel Yergin, itu juga ditulis di situ. Bahwa dengan cara itu, bagaimana caranya uang yang didapatkan dari minyak tadi, dibelikan untuk senjata,” imbuhnya.

“Jadi bukan minyak untuk senjata, tapi uang minyak untuk membeli senjata. Dengan sendirinya, negara kayak Arab Saudi memperkuat persenjataannya, Iraq, Kuwait, Iran juga memperkuat persenjataannya,” tandasnya.(cnbcindonesia.com)