Mahasiswa Desak Pemerintah Bantu Selamatkan Muslim Uyghur

Mahasiswa desak pemerintah bantu selamatkan muslim Uyghur. (Foto: tvonenews.com)

Misalnya mengawasi pola perilaku, membakar Al Quran dan menghancurkan bangunan bersejarah Islam. Rahmat mengungkapkan bahwa “kebebasan beragama dan hak mempraktikkan keyakinan agama telah dirampas oleh pemerintah Tiongkok.

Menurutnya, komunitas Muslim Indonesia dengan pemerintah Indonesia harus mulai mengangkat persoalan Uyghur melalui kanal-kanal media, forum diskusi dan publikasi buku.

Sementara itu, Rahmat lebih mempersoalkan tentang alasan pemerintah Tiongkok dalam merepresi Muslim Uyghur. Menurutnya, akar masalah terletak pada tidak ada perbedaan antara Islam dan ekstremisme.

“Mata dunia harus melihat telah terjadi persekusi, penindasan, pemasungan hingga genosida budaya secara sistematis dan sangat serius di Xinjiang, hampir 16.000 masjid diluluhlantakkan, diratakan atau dialihfungsikan atau hanya dimuseumkan. Aktivitas ibadah keagamaan juga dilarang, atribusi dan identitas sebagai “muslim” pun tidak disenangi”, ujar Rahmat

Rahmat mengatakan bahwa dia dan Organisasi Mahasiswa Muslim Banten akan melakukan kegiatan seminar yang mengundang para mahasiswa di perguruan tinggi sebagai gerakan penyadaran kepada mahasiswa agen perubahan.

“Kami akan melakukan kegiatan seminar internasional di perguruan tinggi untuk menyebarkan informasi valid apa yang terjadi di Xinjiang, lalu kami juga akan memberikan surat protes dan surat audiensi kepada DPR RI dan Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih,” tutup Rahmat.(tvonenews.com)

Baca Juga:  Pemerintah Arab Saudi Tinjau Penerbangan Umrah di Bandara Kertajati