MUI Minta Para Dai Tidak Diam Diri di Media Sosial

Ilustrasi dakwah di media sosial. (Foto: Net)

MOESLIM.ID | Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud, mengimbau para dai tidak tinggal diam menyaksikan persoalan keagamaan yang terjadi di media sosial.

Menurut Kiai Marsudi, dai harus bisa menghandle (menjawab) segala persoalan yang terjadi di masyarakat, terlebih perdebatan soal agama yang sering terjadi di medsos.

“Kita berkumpul di sini, para dai di depan saya yang saya yakini alim-alim semua ini, dituntut untuk tidak diam. Karena ketika yang ngomongin agama orang yang tidak paham agama, hanya bermodalkan sorban dan udeng sebesar ban vespa, itu sangat bahaya,” kata dia dalam kegiatan Standardisasi Dai ke-24 Komisi Dakwah MUI, beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  Penguatan Literasi Kebencanaan Berbasis Masjid

Saat ini, menurut dia, fenomena yang terjadi di media sosial semua mengalami abstraksi. Di medsos, semua orang kendati kapasitas ilmu keagamaannya terbatas bisa menjadi dai, ulama, bahkan kiai.

Hal tersebut mengakibatkan agama hanya menjadi alat perpecahan umat. Mereka yang tidak dibekali dengan pengetahuan keagamaan yang benar dan cukup, akan cenderung merusak terhadap nilai-nilai keagamaan itu sendiri.