Pemimpin HTS: Suriah Sudah Lelah Perang, Sanksi Harus Dicabut

Situasi warga Suriah. (Foto: Net)

Moeslim.id | Pemimpin de facto Suriah, Ahmed Al Sharaa mengatakan negaranya sudah lelah perang dan tidak akan menjadi ancaman bagi negara-negara tetangganya atau negara-negara Barat.

Sharaa menyerukan agar sanksi terhadap Suriah dicabut. Sanksi-sanksi harus dicabut karena sanksi-sanksi tersebut ditujukan kepada rezim lama. Korban dan penindas tidak boleh diperlakukan dengan cara yang sama.

Sharaa memimpin serangan kilat yang menggulingkan rezim Bashar Al Assad kurang dari dua minggu lalu. Pria yang sebelumnya dikenal dengan nama samaran Abu Mohammed Al Jolani ini adalah pemimpin Hayat Tahrir Al Sham (HTS), kelompok dominan dalam aliansi pemberontak.

Baca Juga:  MUI Apresiasi PBB yang Mengecam Pembakaran Kitab Suci Al Quran

Ia kemudian mengatakan HTS harus dihapus dari daftar organisasi teroris yang ditetapkan oleh PBB, AS, Uni Eropa, dan Inggris. HTS awalnya ditetapkan sebagai organisasi teroris lantaran merupakan kelompok sempalan Al Qaeda, walau kemudian memisahkan diri pada 2016.

Sharaa membuat klaim bahwa HTS bukanlah kelompok teroris. HTS tidak menargetkan warga sipil atau wilayah sipil, katanya. Bahkan, menurut klaim Sharaa, HTS adalah korban kejahatan rezim Assad.