Moeslim.id | Masoud Pezeshkian dilantik sebagai presiden baru Iran, pada hari Selasa (30/7). Politisi reformis sekaligus dokter bedah jantung itu berjanji bahwa pemerintahannya akan terus berusaha mencabut sanksi ekonomi yang dijatuhkan Barat akibat program nuklir Teheran yang kontroversial.
Pezeshkian mengatakan, ia menganggap normalisasi hubungan ekonomi Iran dengan dunia sebagai hak Iran yang tidak dapat dihilangkan.
“Saya tidak akan berhenti berusaha mencabut sanksi-sanksi yang menindas ini,” ungkapnya.
Pezeshkian, yang sebelumnya telah lama menjadi anggota legislatif, memenangkan pemilihan presiden Juli lalu, setelah pendahulunya, Ebrahim Raisi, tewas dalam kecelakaan helikopter pada bulan Mei, yang memicu digelarnya pemilu dini.
Ia diberi waktu dua minggu untuk membentuk kabinetnya untuk pengambilan mosi kepercayaan di parlemen.