
Kendati demikian, tidak semua stan diisi pelaku UMKM yang melakukan transaksi jual beli. Ia menjelaskan, sebagian dari stan tersebut justru berfungsi sebagai sarana pelayanan masyarakat dan pusat informasi serta publikasi.
Selain itu, terdapat 21 stan dari lembaga pendidikan (SMA/sederajat) yang menampilkan produk hasil karya siswa, seperti makanan, minuman, fashion, dan kerajinan tangan. Nilai transaksi dari seluruh stan indoor dan outdoor di Convention Hall Samarinda mencapai Rp6 miliar.
“Dengan keseluruhan pengunjung dalam dan luar daerah pada Pawai Ta’aruf, seminar, lomba, pameran, hingga hiburan, sekitar lebih dari 500.000 orang,” jelas Heni.
Ketua Panitia Pelaksana MTQ Nasional XXX menyebut, gelaran MTQ dapat membantu masyarakat Kaltim untuk memperoleh manfaat ekonomi yang berkelanjutan. MTQ Nasional ini menunjukkan bahwa acara keagamaan bisa menjadi kekuatan untuk membangkitkan ekonomi baru bagi masyarakat lokal.(*)