
Lafram lalu berujar, “Kami akan berdoa untuk warga yang meninggal, untuk orang-orang tertindas yang dirampas kebebasannya.”
Zupi juga menyampaikan hal serupa. Ia mengatakan semoga hal-hal baik selama Ramadan menyertai umat Muslim.
“Semoga puasa Anda benar-benar menjadi tanda partisipasi kami dalam penderitaan saudara dan saudari kita yang dilanda perang, di Ukraina serta di banyak bagian dunia, dalam apa yang disebut ‘perang yang terlupakan’,” jelas dia.
Muslim di Ukraina menghadapi masa yang sulit di Ramadan kali ini imbas invasi Rusia. Tak jarang mereka mendengar serentetan ledakan. Nyawa pun terancam.
Belum lagi di wilayah tertentu yang menerapkan aturan jam malam menghambat mobilitas mereka, entah untuk buka puasa atau sahur.(cnnindonesia.com)