Wartawan Indonesia Ungkap Fakta Muslim Minoritas Uighur

M. Irfan Ilmie
M. Irfan Ilmie. (Foto: duta.co)

Isu Uighur, lanjutnya, juga bukan pula soal ambisi China yang membangun blok perdagangan Sabuk Jalan atau Belt and Road dari negara-negara “Stan”, seperti Kazakhstan, Uzbekistan, dan Tajikistan yang berjajar memagari Xinjiang di sisi barat.

“Buku ini memotret isu Uighur yang menjadi perbincangan hangat masyarakat internasional secara utuh, di balik ekspose tinta dan lensa pemberitaan media secara spektakuler, menggemparkan, dan kontroversial,” tegas wartawan asli Pasuruan yang juga alumni Pondok Al Falah, Ploso Kediri ini.

Baca Juga:  Jelang Ramadhan, Baznas Depok Gelar Pembekalan Bagi Relawan

Irfan menjelaskan, di satu sisi, narasi-narasi diskriminatif, eksploitatif, dan genosida digambarkan sebagai pelanggaran atas hak asasi manusia yang dilakukan otoritas China terhadap etnis minoritas muslim Uighur.

Namun di sisi lain, lanjutnya, wilayah Xinjiang justru dimodernisasi dan terus dibangun oleh otoritas China agar setara dengan provinsi-provinsi lainnya di negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

“Di sinilah Xinjiang menjadi topik perdebatan antara fakta dan propaganda, khususnya dalam konteks rivalitas pengaruh geopolitik Amerika Serikat dan China,” papar Irfan.(duta.co)