
Penelitian menemukan bahwa kasus makrodontia lebih banyak ditemui pada orang-orang Asia, Amerika, dan Alaska.
Selain ras, jenis kelamin pun ikut menjadi faktor risiko kondisi ini. Dalam banyak kasus, pria cenderung lebih mungkin mengalami makrodontia dibanding perempuan.
Gigi kelinci yang disebabkan makrodontia bukanlah kondisi yang terlalu umum. Diperkirakan hanya sekitar 2 persen populasi orang di seluruh dunia yang gigi permanennya dikarenakan makrodontia.
Saat ini, tren gigi kelinci justru banyak diminati. Bagi beberapa orang, punya bunny teeth justru malah mempercantik senyuman dan membuat tampilan wajah lebih awet muda.
Tidak heran cukup banyak orang yang rela melakukan banyak cara supaya mendapatkan bentuk gigi mirip seperti kelinci.(*)








