
Sebab sikap para sahabat tersebut adalah karena mereka menyangka terlarangnya umrah di bulan-bulan haji. Padahal boleh melakukan umrah di bulan-bulan haji hingga hari kiamat.
Tujuannya adalah membatalkan keyakinan Jahiliyah yang mengira bahwa umrah di bulan-bulan haji itu tidak diperbolehkan.
Qatadah mengatakan; “Aku pernah bertanya kepada Anas; ‘Berapa kali Rasulullah shallallahu alahi wasallam umrah?’.
Rasulullah shallallahu alahi wasallam menjawab; ‘Empat kali yaitu umrah Hudaibiyah di bulan dzulqaâdah ketika beliau dihalangi oleh kaum musyrik, umrah di tahun berikutnya di bulan dzulqaâdah ketika beliau berdamai dengan kaum musyrik, dan umrah Jiâranah ketika beliau membagi harta rampasan perang Hunain’.
Aku pun kembali bertanya; ‘Berapa kali beliau haji?’. Anas menjawab; ‘Sekali’. (HR. Bukhari)








