
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda;
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ الله المُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ صَلاةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling afdol setelah puasa Ramadhan adalah puasa di Bulan Muharram, dan shalat yang paling afdol setelah shalat fardu adalah shalat malam”. (HR. Muslim: 1163)
Fadhilah shalat dhuha dan waktu utamanya, sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda;
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالمعْرُوفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
“Setiap persendian kalian bisa bersedekah, setiap ucapan tasbih adalah sedekah, setiap ucapan tahmid adalah sedekah, setiap ucapan tahlil adalah sedekah, dan setiap ucapan takbir adalah sedekah, serta menganjurkan berbuat kebajikan adalah sedekah, mencegah perbuatan munkar adalah sedekah, dan ganjaran yang setimpal dengan amalan di atas adalah melaksanakan shalat dhuha dua rakaat”. (HR. Muslim: 720)
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam juga bersabda;
صَلاةُ الأَوَّابِينَ حِيْنَ تَرْمَضُ الفِصَالُ
“Shalatnya orang-orang yang bertaubat yaitu ketika unta kecil kepanasan”. (HR. Muslim: 748)
Shalat sunnah dibolehkan sambil duduk walaupun mampu berdiri, dan shalat berdiri lebih utama, adapun shalat fardhu, maka berdiri merupakan rukun kecuali bagi yang tidak mampu berdiri, maka ia shalat sesuai dengan kemampuannya.








