
Madzi adalah najis. Oleh karena itulah Nabi Shallallahu alaihi wasallam menyuruh membasuh kemaluan darinya. Sedangkan wadi adalah cairan putih (bening) dan kental yang keluar setelah kencing. Wadi adalah najis.
Diriwayatkan dari Ali Radhiyallahu anhu berkata; “Aku adalah laki-laki yang sering keluar madzi. Aku malu menanyakannya pada Nabi Shallallahu alaihi wasallam karena kedudukan puteri beliau”. Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda; “Dia harus membasuh kemaluannya dan berwudhu”. (HR. Bukhari: I/230 no. 132)
Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu berkata; “Mani, wadi, dan madzi. Adapun mani, maka wajib mandi. Sedangkan untuk wadi dan madzi, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda; “Basuhlah dzakar atau kemaluanmu dan wudhulah sebagaimana engkau berwudhu untuk shalat”. (HR. Abu Dawud, no. 190)
Kotoran Hewan yang Tidak Halal Dagingnya
Abdullah Radhiyallahu anhu berkata; “Ketika Nabi Shallallahu alaihi wasallam hendak buang hajat, beliau berkata, ‘Bawakan aku tiga batu’. Aku menemukan dua batu dan sebuah kotoran keledai. Lalu beliau mengambil kedua batu itu dan membuang kotoran tadi lalu berkata; ‘Kotoran itu najis’.” (HR. Ibnu Majah, no. 2530)
Darah Haidh
Asma binti Abi Bakar Radhiyallahu anhuma berkata; “Seorang wanita datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam lalu berkata; ‘Baju seorang di antara kami terkena darah haidh, apa yang harus dilakukan?’. Lalu beliau bersabda; ‘Keriklah, kucek dengan air, lalu guyurlah. Kemudian shalatlah dengan (baju) itu’.” (HR. Muslim: I/240 no. 291)
Bersambung…