Moeslim.id | Diyat adalah harta yang ditunaikan atau diberikan kepada korban atau walinya yang disebabkan oleh suatu perbuatan jarimah.
Diyat bagi seorang Muslim adalah seratus ekor unta, apabila harga unta melambung tinggi, boleh berpindah kepada penggantinya, sebagaimana riwayat sebagai berukut;
عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه أنه قام خطيباً فقال:.. أَلا إنَّ الإبِلَ قَدْ غَلَتْ، قَالَ: فَفَرَضَهَا عُمَرُ عَلَى أَهْلِ الذَّهَبِ أَلْفَ دِينَارٍ، وَعَلَى أَهْلِ الوَرِقِ اثْنَي عَشَرَ ألفاً، وَعَلَى أَهْلِ البَقَرِ مِائَتَي بَقَرَةٍ، وَعَلَى أَهْلِ الشَّاءِ أَلْفَي شَاةٍ، وَعَلَى أَهْلِ الحُلَلِ مِائَتَي حُلَّةٍ قَالَ: وَتَرَكَ دِيةَ أَهلِ الذِّمَّة لَمْ يَرْفَعْها فيمَا رَفَعَ مِنَ الدِّيةِ. أخرجه أبو داود والبيهقي
“Dari Umar bin Khathab Radhiyallahu anhu bahwasanya dia berdiri dan berceramah; ‘Ketahuilah bahwa harga unta semakin meninggi, maka Umar menetapkan bagi para pemilik emas dengan seribu dinar, pemilik perak dua belas ribu, pemilik sapi dua ratus ekor, pemilik kambing dua ribu ekor, dan bagi para pemilik pakaian dua ratus potong. Bagi ahli dzimmah dia biarkan tanpa mengurangi diyatnya’.” (HR. Abu Dawud no 4542)
Pada asalnya, diyat adalah berupa unta, sedangkan jenis-jenis lainnya merupakan pengganti. Seribu Dinar emas = 4250 gram dan diyat seorang wanita Muslimah setengah dari diyat laki-laki.
Diyat wajib bagi setiap orang yang menyebabkan melayangnya nyawa seseorang, baik yang meninggal tersebut seorang Muslim, dzimmi musta’man ataupun seorang mu’ahad.