Hukum Qodzaf, Menuduh Seseorang Berbuat Zinah

Hukum qodzaf, menuduh seseorang berbuat zinah
Hukum qodzaf, menuduh seseorang berbuat zinah. (Foto: Net)

Syarat diwajibkannya had qodzaf adalah seorang penuduh harus mukallaf, memiliki pilihan dan merupakan ayah bagi dia yang dituduhnya.

Orang yang dituduh adalah seorang Muslim mukallaf, merdeka dan afif, serta mampu berjima’.
Orang yang dituduh menuntut di tegakkannya hukum had. Tuduhannya berupa perzinahan yang mengharuskan had dan tidak terbuktinya tuduhan tersebut.

Had qodzaf akan ditetapkan jika si penuduh mengakuinya, atau bersaksinya dua orang adil tentang tuduhan tersebut.

Had qodzaf akan terbebas dari penuduh jika pelaku mengakui bahwa dia telah berzinah, atau adanya bukti kalau dia telah berzinah, atau ketika seorang laki-laki menuduh isterinya dan melakukan pelaknatan terhadapnya.

Baca Juga:  Bagaimana Posisi Duduk Shalat yang Tidak Mampu Berdiri?

Apabila had qodzaf telah terbukti, maka akan terlaksana: cambuk, tidak diterimanya persaksian orang yang telah menuduh, kecuali apabila dia bertaubat, kemudian dihukuminya si penuduh sebagai orang fasik sampai dia bertaubat.