
Jika ada seorang wanita yang baru baligh lalu mengalami istihadhah sedangkan dia tidak bisa membedakan, maka dikembalikan pada kebiasaan para wanita pada umumnya.
Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam pada Hamnah binti Jahsyi:
إِنَّمَا هذِهِ رَكْضَةٌ مِنْ رَكَضَاتِ الشَّيْطَانِ، فَتَحَيَّضِيْ سِتَّةَ أَياَّمٍ أَوْ سَبْعَةً فِيْ عِلْمِ اللهِ ثُمَّ اغْتَسِلِيْ حَتَّـى إِذَا رَأَيْتِ أَنَّكِ قَدْ طَهُرْتِ وَاسْتَنْقَيْتِ فَصَلِّي أَرْبَعًا وَعِشْرِيْنَ لَيْلَةٍ أَوْ ثَلاَثاً وَعِشْرِيْنَ وَأَيَامَهُنَّ، وَصُوْمِيْ، فَإِنَّ ذلِكَ يُجْزِيْكِ، وَكَذلِكَ فَافْعَلِي فِي كُلِّ شَهْرٍ كَمَا تَحِيْضُ النِّسَاءُ وَكَمَا يَطْهُرْنَ لِمِيْقَاتِ حَيْضِهِنَّ وَطُهْرِهِنَّ
“Ini adalah salah satu dorongan syaitan. Maka jalanilah haidhmu selama enam atau tujuh hari menurut ilmu Allah kemudian mandilah. Hingga jika kamu menganggap dirimu telah suci dan bersih, maka shalatlah selama dua puluh empat malam atau dua puluh tiga hari. Dan berpuasalah, karena itu sudah mencukupimu. Lakukanlah seperti itu setiap bulan. Sebagaimana para wanita menjalani haidh dan suci berdasarkan waktu haid dan suci mereka.” (HR. Abu Dawud, no. 284, HR. At Thirmidzi, no. 128)
Demikian penjelasan singkat tentang darah Istihadhah. Semoga bermanfaat.(yhd)








