Keutamaan Bercita-Cita Melakukan Amal Kebaikan

Bercita-cita beramal kebaikan
Bercita-cita beramal kebaikan. (Foto: Net)

Moeslim.id | Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam besabda dalam hadits qudsi bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman; “Sungguh Allah mencatat setiap kebaikan dan keburukan maka barangsiapa yang ingin melaksanakan suatu kebaikan namun tidak jadi melakukannya, maka pasti Allah mencatat di sisiNya sebagai sebuah kebaikan yang sempurna, dan jika ia ingin melakukanya (kebaikan) kemudian melaksanakannya, maka Allah menuliskan untuknya sepuluh kebaikan hingga digandakan menjadi tujuratus kali kebaikan dan bahkan lebih banyak dari itu, dan jika ia ingin melakukan amal keburukan dan tidak jadi melaksanakannya, Allah menuliskan baginya suatu kebaikan yang sempurna, dan jika ia melakukannya Allah menuliskan satu dosa untuknya”. (HR. Bukhari no: 6491 dan Muslim no: 131)

Baca Juga:  Bagaimana Posisi Duduk Shalat yang Tidak Mampu Berdiri?

Keutamaan amal kebaikan akan membangkitkan semangat serta kerinduan untuk beramal, dapat menciptakan kekutan rohani dan jasmani, mengusir rasa malas dan keengganan, juga dapat menggerakkan anggota tubuh untuk melakukan ketaatan dan ibadah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;

وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan; ‘Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu’. Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al Baqarah: 25)

Baca Juga:  Hukum Makmum Masbuq Jadi Imam Untuk Masbuq

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata; ‘Rabb kami adalah Allah’, kemudian tetap (dalam pendiriannya), akan turun malaikat-malaikat kepada mereka (seraya berkata), ‘Janganlah kamu takut dan bersedih hati serta bergembiralah dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. Di dalamnya (surga) kamu akan memperoleh apa yang kamu sukai dan apa yang kamu minta. (Semua itu) sebagai karunia (penghormatan bagimu) dari (Allah) Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’.” (QS. Fusilat: 30-32)