Moeslim.id | Allah subhanahu wa Ta’ala mewajibkan setiap manusia untuk beribadah hanya kepada-Nya. Kewajiban tersebut ibadah tidak gugur dari setiap hamba, semenjak baligh sampai meninggal dunia (mati).
Sebagaimana Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. (QS. Ali Imran: 102)
Manusia yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah ialah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau berkewajiban beribadah sampai wafatnya. Maka orang-orang yang derajatnya di bawah beliau, tentu lebih wajib untuk beribadah kepada Allah sampai matinya.
Allah subhanahu wa Ta’ala juga berfirman;
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
“Dan beribadahlah kepada Rabb–mu sampai al yaqin (kematian) datang kepadamu”. (QS. Al Hijr: 99)