Penting Untuk Tahu! Inilah Hal-Hal yang Diperbolehkan Dalam Shalat

Hal yang diperbolehkan dalam Shalat.

Menoleh dan Isyarat Untuk Keperluan, Dari Jabir Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menderita sakit. Lalu kami shalat di belakang beliau yang shalat dalam keadaan duduk. Kemudian beliau menoleh dan melihat kami berdiri. Ke-mudian beliau mengisyaratkan kepada kami (untuk duduk), lalu kami pun duduk.” (HR. An Nasa’i no. 1145, Muslim: I/309 no. 413)

Meludah di Baju atau Mengeluarkan Sapu Tangan, dalilnya telah disebutkan dalam hadits Jabir tentang larangan meludah ke arah kiblat.

Baca Juga:  Jangan Maksiat di Bulan Dzulqa'dah, Ini Dosanya!

Memberi Isyarat Menjawab Salam, Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhuma, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam keluar menuju Quba untuk shalat di sana. Tak lama kemudian datanglah orang-orang Anshar dan mengucapkan salam kepada beliau yang sedang shalat. Lalu aku berkata pada Bilal, “Bagaimana engkau melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjawab salam ketika mereka memberi salam kepada beliau padahal beliau sedang shalat?” Dia berkata, “Beliau memberi isyarat seperti ini.” Dia membuka telapak tangannya. Ja’far bin Aun (perawi hadits) pun membuka telapak tangannya. Ia jadikan bagian dalamnya menghadap ke bawah dan bagian luarnya ke atas.” (HR. Abu Dawud no. 820)

Baca Juga:  Pahalanya Luar Biasa, Inilah Tata Cara Puasa Syawwal

Mengucapkan Tasbih, dari Sahl bin Sa’d Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ مَا لَكُمْ حِيْنَ نَابَكُمْ شَيْءٌ فِي الصَّلاَةِ أَخَذْتُمْ فِي التَّصْفِيْقِ، إِنَّمَا التَّصْفِيْقُ لِلنِّسَاءِ، مَنْ نَابَهُ شَيْءٌ فِي صَلاَتِهِ فَلْيَقُلْ: سُبْحَانَ اللهِ، فَإِنَّهُ لاَ يَسْمَعُهُ أَحَدٌ حِيْنَ يَقُوْلُ سُبْحَانَ اللهِ إِلاَّ الْتَفَتْ…

“Wahai manusia, kenapa jika terjadi sesuatu dalam shalat kalian bertepuk tangan? Sesungguhnya bertepuk tangan adalah untuk wanita. Barangsiapa menemui kejadian dalam shalatnya, hendaklah ia mengucapkan: Subhaanallah. Karena sesungguhnya tidaklah seseorang mendengarnya ketika ia mengucap: Subhaanallah melainkan ia telah berpaling” (HR. Bukhari: III/107 no. 1234, Muslim: I/316/421)