Moeslim.id | Saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, yang paling utama bagi seorang musafir adalah mengerjakan yang paling mudah, berpuasa atau tidak berpuasa.
Jika kedua-duanya dalam posisi yang sama, maka berpuasa adalah lebih baik, dengan beberapa alasan, yaitu pertama, karena ia lebih cepat untuk melepaskan diri dari kewajiban.
Kedua, akan lebih semangat baginya jika dia berpuasa ber-sama orang lain.
Ketiga, mengetahui keutamaan waktu. dan keempat, karena hal ini pernah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.
Hal tersebut telah ditunjukkan oleh hadits yang diriwayatkan oleh Abud Darda Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Kami pernah pergi bersama Nabi Shallallahu alaihi wasallam dalam beberapa perjalanan beliau pada hari yang panas sehingga beliau meletakkan tangannya di atas kepalanya karena panas yang sangat terik. Tidak ada di antara kami yang berpuasa, kecuali Nabi dan Ibnu Rawahah” (HR. Bukhari: III/30 dan Muslim: III/145)
Dan jika seorang musafir merasa kesulitan untuk menjalankan puasa, maka dia boleh tidak berpuasa dalam perjalanan.