Syarat Dibolehkan Menjama Shalat, Jangan Seenaknya!

Ilustrasi shalat berjamaah. (Foto: Net)

Sakit yang menyusahkan jika tidak menjama shalat

Misalnya, seperti wanita yang sakit istihadhah, sebagaimana perintah Nabi Shallallahu alaihi wasallam kepada Hamnah binti Jahsyin dalam hadits di bawah ini;

وَإِنْ قَوِيتِ عَلَى أَنْ تُؤَخِّرِي الظُّهْرَ وَتُعَجِّلِي الْعَصْرَ فَتَغْتَسِلِينَ وَتَجْمَعِينَ بَيْنَ الصَّلَاتَيْنِ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَتُؤَخِّرِينَ الْمَغْرِبَ وَتُعَجِّلِينَ الْعِشَاءَ ثُمَّ تَغْتَسِلِينَ وَتَجْمَعِينَ بَيْنَ الصَّلَاتَيْنِ فَافْعَلِي وَتَغْتَسِلِينَ مَعَ الْفَجْرِ فَافْعَلِي

“Jika engkau mampu mengundurkan Zhuhur dan memajukan Ashar, lalu engkau mandi dan melakukan shalat jama dua shalat, Zhuhur dan Ashar, dan engkau mengundurkan Maghrib dan memajukan Isya, lalu engkau mandi dan melakukan shalat jama dua shalat, maka lakukanlah!. (HR Abu Dawud no. 287, At Tirmidzi no. 128, Ibnu Majah no. 627).(*)

Baca Juga:  Hal yang Termasuk Najis, Begini Cara Membersihkannya (1)