Syarat-Syarat Wajib Mengeluarkan Zakat Mal (Harta)

Ilustrasi Zakat Mal. (Foto: liputan6.com)

2. Merdeka

Zakat mal ini tidak dibebankan kepada hamba sahaya; karena ia tidak memiliki harta. Semua hartanya adalah harta majikan atau tuannya.

Berdasarkan hadits Abdullah bin Umar bin Khathab Radhiyallahu anhuma, beliau berkata:

سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : مَنِ ابْتَاعَ نَخْلاً بَعْدَ أَنْ تُؤَبَّرَ فَثَمَرَتُهَا لِلْبَائِعِ إِلاَّ أَنْ يَشْتَرِطَ الْمُبْتَاعُ, وَمَنِ ابْتَاعَ عَبْداً وَلَهُ مَالٌ فَمَالُهُ لِلَّذِيْ بَاعَهُ إِلاَّ أَنْ يَشْتَرِطَ الْمُبْتَاعُ

“Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, ‘Barangsiapa yang membeli pohon kurma setelah dikawinkan maka buahnya milik penjual kecuali bila pembeli mensyaratkannya. Barangsiapa yang membeli budak yang memiliki harta maka hartanya milik penjual kecuali pembeli mensyaratkannya”. (Muttafaqun Alaihi)

Baca Juga:  Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Pada Hari Tarwiyah?

3. Memiliki Nishab

Seorang Muslim yang merdeka wajib menunaikan zakat mal, apabila memiliki harta yang mencapai nishab. Nishab adalah ukuran standar (minimal) yang ditetapkan syariat untuk dikenai kewajiban zakat.

Nishab ini berbeda-beda sesuai dengan jenis harta. Syarat ini disimpulkan dari hadits-hadits Nabi Shallallahu alaihi wasallam, diantaranya adalah hadits Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

يْسَ فِيمَا دُونَ خَمْسَةِ أَوْسُقٍ صَدَقَةٌ وَلاَ فِيمَا دُونَ خَمْسِ ذَوْدٍ صَدَقَةٌ ، وَلاَ فِيمَا دُونَ خَمْسِ أَوَاقِيَّ صَدَقَةٌ

Baca Juga:  Adab dan Doa Ketika Memakai Pakaian Baru

“Tidak ada zakat (pada harta) yang tidak mencapai lima wasaq; Juga pada harta yang tidak mencapai lima ekor onta; Serta yang tidak mencapai lima auqiyah“. (Muttafaqun Alaihi)

Apabila seorang Muslim tidak memiliki harta yang mencapai nishâb maka tidak diwajibkan berzakat.