
“Selain dua bandara besar tersebut, hari ini kami menerima kedatangan di Bandara Internasional Taif, yang berjarak sekitar 70 kilometer dari Kota Makkah. Ini merupakan kedatangan perdana jemaah haji khusus melalui Bandara Taif untuk musim haji tahun ini,” ujar Misbachul.
Langkah ini menjadi salah satu upaya pemerintah dan pihak penyelenggara haji khusus untuk mendistribusikan arus kedatangan dan memberikan alternatif jalur yang lebih efisien menuju Makkah.
Direktur Utama PT Rabiha, M Tagor Bajora Lubis, mengatakan pendaratan di Bandara Taif telah menjadi pilihan rutin selama tiga tahun terakhir karena memberikan kenyamanan lebih kepada para jemaah.
Salah satu alasannya adalah kemudahan melaksanakan niat ihram di Miqat Qarnul Manazil.
Ia juga menjelaskan bahwa maskapai yang digunakan adalah Qatar Airways dengan layanan yang dinilai sangat memuaskan oleh para jemaah.