
Prof. Arif Satria menyambut baik inisiatif penyediaan makanan cepat saji ini dan melihat peluang besar untuk kerja sama lebih lanjut antara penyedia makanan dengan institusi pendidikan tinggi di Indonesia.
“Banyak inovasi pangan dari kampus-kampus di Indonesia yang potensial untuk dihilirisasi. BPKH dapat menjadi jembatan dalam menggandeng perguruan tinggi untuk bersama mengembangkan teknologi dan inovasi makanan yang sesuai untuk kebutuhan jamaah,” ujar Arif Satria.
Menurutnya, kolaborasi ini akan berdampak positif tidak hanya bagi kualitas layanan haji, tetapi juga mendorong kemandirian dan pengembangan industri pangan nasional di level global.
Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian pengawasan dan evaluasi layanan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M yang dilakukan Amirul Hajj sebagai wakil pemerintah untuk memastikan kualitas dan kesiapan seluruh aspek teknis dan logistik selama puncak haji berlangsung.(*)