Indahnya Bermalam di Mina Saat Ibadah Haji

MOESLIM.ID | Mina adalah sebuah lembah di padang pasir yang terletak sekitar 5 kilometer sebelah Timur kota Mekkah, Arab Saudi. Ia terletak di antara Mekkah dan Muzdalifah.

Mina mendapat julukan kota tenda, karena berisi tenda-tenda untuk jutaan jamaah haji seluruh dunia. Tenda-tenda itu tetap berdiri meski musim haji tidak berlangsung. Mina paling dikenal sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan lempar jumrah dalam ibadah haji

Mina didatangi oleh jamaah haji pada tanggal 8 Dzulhijah atau sehari sebelum wukuf di Arafah. Jamaah haji tinggal di sini sehari semalam sehingga dapat melakukan shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Kemudian setelah sholat Subuh tanggal 9 Dzulhijah, jamaah haji berangkat ke Arafah.

Baca Juga:  Jemaah Haji Indonesia Bisa Masuk Raudhah Dengan Tasreh

Jamaah haji datang lagi ke Mina setelah selesai melaksanakan wukuf di Arafah. Jamaah haji ke Mina lagi karena para jamaah haji akan melempar jumrah. Tempat atau lokasi melempar jumrah ada 3 yaitu Jumrah Aqabah, Jumrah Wusta dan Jumrah Ula.

Di Mina jamaah haji wajib melaksanakan mabit (bermalam) yaitu malam tanggal 11,12 Dzulhijah bagi jamaah haji yang melaksanakan Nafar Awal atau malam tanggal 11,12,13 dzulhijah bagi jamaah yang melaksanakan Nafar Tsani.

Mina juga merupakan tempat atau lokasi penyembelihan binatang kurban. Di Mina ada mesjid Khaif, merupakan masjid di mana Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam melakukan shalat dan khutbah ketika berada di Mina saat melaksanakan ibadah haji.

Baca Juga:  Inilah Skema Lelang Penerbangan Jemaah Haji 2024

Prosesi mabit atau menginap di Mina dan lempar jumrah bisa dikatakan sebagai prosesi paling menguras fisik jemaah haji. Selain space Mina yang sempit jarak lokasi lempar jumrah juga jauh dengan tempat jemaah haji nginap.

Sebagaimana diketahui, jemaah haji menginap di tenda-tenda lalu jalan kaki menuju lokasi lempar jumrah berjarak sekitar 7 KM.

Rutinitas ini berlangsung selama tiga hari dan setiap harinya para jemaah bolak-balik dari tenda ke tempat lempar jumrah, 2 kali bagi jemaah yang nafar awal dan 3 kali bagi jemaah yang nafar tsani.

Namun tidak semua jemaah haji melakukan mabit atau menginap di kawasan Mina di tenda-tenda. Banyak juga di antara mereka yang memilih tiduran di sembarang tempat selama masih masuk kawasan Mina karena memang sahnya mabit harus berada di kawasan Mina.

Baca Juga:  Sebanyak 135.475 Jemaah Haji Telah Tiba di Tanah Air

Dalam tiga malam terakhir suasana di sekitaran Mina terasa sangat ramai dengan hiruk pikuk jemaah haji hampir menyerupai sebuah event besar. Meski harus jalan kaki jauh, para jemaah terlihat sangat menikmati.

Ada kenikmatan tersendiri ketika menginap dan bermalam di mina, seolah-olah merasakan dalam pelukan hangat Sang Pencipta, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menjadi tujuan utama kedatangan para jemaah haji yang rela datang dari penjuru dunia.(bbs)