
Menurutnya, pihak pemerintah harusnya bisa melakukan pendekatan-pendekatan untuk menambahkan lagi kuota tersebut, terlebih saat ini ada Badan Penyelenggara Haji (BPH) dan penasehat khusus presiden bidang haji.
Ali menyebut kehadiran jemaah Indonesia menjadi salah satu yang ditunggu di Arab Saudi, di antaranya oleh para pebisnis. Ia mengatakan jemaah Indonesia berada di hotel ring terdepan dengan okupansi hampir 80 persen yang tentu saja menguntungkan para pebisnis.
Kemudian, jemaah Indonesia disebut cukup konsumtif sehingga menjadi konsumen yang disukai oleh para pebisnis di sana.
“Kenapa mereka (pebisnis di Arab Saudi) bisa menggunakan bahasa. Karena dianggap oleh mereka ini potensinya besar Indonesia,” tuturnya.(cnnindonesia.com)








