
Selama ini hewan-hewan ternak (kambing dan domba) yang digunakan untuk Dam berasal dari Afrika, Sudan bahkan Hongaria. Ia berharap kedepannya bisa mendorong hewan ternak ke Arab Saudi sehingga dagingnya bisa kembali dibawa lagi ke Indonesia, kata Hilman.
Pihaknya akan terus berkomunikasi dengan Ditjen Bea Cukai dan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian untuk membuat grand design tata kelola Dam ini. “Harapannya daging tersebut sudah matang dan kami perlu dorongan dari Kementan terkait dengan upaya kita ini,” terangnya.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah mengungkapkan terkait dengan pemasukan bahan pangan asal ternak itu sudah ada regulasinya yang mengamanatkan bahwa ternak hidup maupun turunannya telah dilakukan dari berbagai tahapan salah satu diantaranya bahwa telah ada Goverment to Government (G2G) antara kedua negara terkait dengan protokol kesehatan hewan.
Ia menyayangkan, sebagai jemaah haji terbesar, namun belum ada produk dari Indonesia khususnya untuk konsumsi jemaah haji yang tembus pasar Arab Saudi.
Nasrullah menilai, ada diskriminatif yang dilakukan pihak Saudi Food and Drug Authority (SFDA) terkait pengiriman daging ayam ke Arab Saudi, Saudi sendiri hanya menerima pengiriman daging ayam yang berasal dari Thailand dan Brazil yang dikatakannya kedua negara tersebut bebas flu burung.