
“Kendala kami dalam setiap penyelenggaraan ibadah haji yakni banyaknya jemaah yang tersesat sepulang dari Masjidil Haram, khususnya jemaah lanjut usia. Karena itu, pada tahun 2024 kami menerapkan pemakaian gelang GPS bagi Jemaah Haji lansia,” jelas Sabri.
Dari pertemuan ini, pihaknya akan membuat rencana kerja untuk penyelenggaraan haji 2024 dan berharap tim dari Kementerian Agama Republik Indonesia dapat berkunjung ke Libya untuk melihat langsung apa yang sudah dilakukan dalam penyelenggaraan haji, kata Sabri.
Hadir bersama Sabri, Duta Besar Libya Zakarya Muhammad Mustafa El Moghrabi, Eksekutif Direktur Otoritas Haji dan Umrah Abdulatif A M Elalem dan Sekretaris Pertama Abdulhadi M A Abourweeshah.(*)