
Firman pun menilai sudah terlalu lama pemerintah hanya menyelesaikan kendala seperti barcode vaksin Indonesia yang informasinya masih belum bisa dibaca di pihak Arab Saudi.
Begitu pula, kemudian masalah syarat perjalanan umrah yang mewajibkan vaksin Covid-19 dosis lengkap, jenis vaksin yang diakui oleh Arab Saudi dan perlu adanya vaksin booster.
“Mustinya Kementerian Kesehatan sudah bisa mengantisipasi, bahkan kami pun telah menyatakan kesiapan jika dilibatkan,” ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Kemenag masih melakukan persiapan terkait penyelenggaraan haji dan umrah 1443 Hijriah/2022.
Direktur Jenderal Penyelengaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief memastikan persiapan dilakukan secara profesional, inklusif, terbuka dan tidak diskriminatif.
“Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mendorong percepatan persiapan ibadah haji dan umrah 1443 H secara profesional, terbuka, inklusif, dan tidak diskriminatif,” kata Hilman melalui keterangan tertulis, Senin (1/11/2021).(kompas.com)