Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Jangan Sekedar Teori

Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji. (Foto: Kemenag)

MOESLIM.ID | Direktur Bina Haji, Ardad Hidayat mengatakan, sertifikasi pembimbing manasik haji harus dikuatkan dengan praktik lapangan dan tidak hanya diisi dengan pertemuan klasikal serta sessi pemaparan yang bersifat kognitif.

Tujuannya, agar para pembimbing ibadah benar-benar memahami proses manasik haji, baik aspek teori maupun praktik. Lebih dari itu, pembimbing juga memahami kondisi riil dan dinamika permasalahannya agar dapat memberikan pemahaman kepada jemaah.

“Sertifikasi tidak hanya teori. Peserta benar-benar diberi pemahaman praktis agar mereka bisa menjelaskan hal ihwal manasik haji secara lengkap kepada jemaah, termasuk kondisi riil dan problematika di Makkah dan Madinah,” terang Arsad Hidayat saat dimintai tanggapannya terkait praktik manasik dalam Program Sertifikasi Pembimbing yang sedang berlangsung di Bandung, Kamis (17/8/2023).

Baca Juga:  Masjid Namira, Menjulang Indah di Padang Arafah

Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji ini diikuti 100 ASN Kementerian Agama dari berbagai daerah. Giat yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah bekerja sama dengan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, ini berlangsung di Bandung, 14 – 18 Agustus 2023.

Kasubdit Bimbingan Jemaah Khalilurrahman menjelaskan, sertifikasi berlangsung lima hari. Setelah tiga hari berlangsung secara klasikal, peserta sertifikasi pembimbing manasik haji profesional melakukan praktik lapangan.