Adab dan Etika Memenuhi Undangan Sesuai Syariat Islam

Ilustrasi undangan pernikahan. (Foto: dapuntainc.com)

Mereka berkata kepada Hasan bin Ali: “Mari makan siang bersama kami, wahai cucu Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.” Hasan bin Ali berkata: “Ya boleh, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.” Usai berkata seperti itu, Hasan bin Ali turun dari baghal (peranakan kuda dan keledai) tunggangannya dan makan bersama orang-orang miskin tersebut.

3. Tidak membedakan kehadirannya dua undangan yang lain

Hendaknya tidak membedakan kehadirannya dua antara undangan dari orang yang tempat tinggalnya jauh dengan undangan dari orang yang tempat tinggalnya dekat.

Baca Juga:  Islam di Guatemala, Minoritas Namun Diberi Kebebasan Beragama

Jika engkau mendapatkan dua undangan tersebut, maka selayaknya untuk memenuhi undangan yang lebih dulu datang, dan menyampaikan permintaan maaf kepada pengundang yang kedua. Baca Juga  Adab Terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala

4. Tidak menunda-nunda kehadiran dengan alasan puasa

Namun ia harus tetap hadir, jika tuan rumah (pengundang) senang jika ia memakan hidangannya, maka diperbolehkan baginya membatalkan puasa (sunnah) yang dilakukannya, karena menghadirkan kegembiraan pada hati seorang mukmin itu adalah termasuk amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah.