Adab dan Etika Memenuhi Undangan Sesuai Syariat Islam

Ilustrasi undangan pernikahan. (Foto: dapuntainc.com)

Atau apabila ia tetap ingin melanjutkan puasanya, maka hendaklah ia mendo’akan tuan rumah, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam:

إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ فَلْيُجِبْ فَإِنْ كَـانَ صَائِـمًا فَلْيُصَلِّ وَ إِنْ كَانَ مُفْطِرًا فَلْيَطْعَمْ.

“Apabila seorang di antara kalian diundang (makan), maka penuhilah, apabila dia sedang berpuasa (sunnah) hendaklah dia mendo’akan pihak pengundang dan apabila ia tidak berpuasa hendaknya ia makan makanan (yang ada pada jamuan tersebut).” (HR. Muslim no. 1431)

5. Diniatkan untuk menghormati saudaranya

Baca Juga:  Negara yang Terapkan Syariat Islam Selain Afghanistan

Hendaknya kedatangannya dalam rangka memenuhi undangan diniatkan untuk menghormati saudaranya sehingga ia memperoleh ganjaran atas kehadirannya tersebut.

Demikian lima adab dan etika dalam memenuhi undangan sesuai dengan syariat Islam.(yhd)