
Setan menguasai manusia ketika ia menguap, akhirnya ia malas dalam ibadah dan tidak semangat. Setiap menguap itu dari setan, maka hendaklah menguap ditahan semampunya. Setan tertawa ketika melihat ada yang menguap.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda;
إِذَا عَطَسَ أحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ : الحَمْدُ للهِ ، وَلْيَقُلْ لَهُ أخُوهُ أَوْ صَاحِبُهُ : يَرْحَمُكَ اللهُ . فَإذَا قَالَ لَهُ : يَرْحَمُكَ اللهُ ، فَليَقُلْ : يَهْدِيكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
“Apabila salah seorang di antara kalian bersin, hendaklah ia mengucapkan, ‘Alhamdulillah (segala puji bagi Allah)’. Dan hendaklah saudaranya atau rekannya mengucapkan untuknya, ‘Yarhamukallaah (Semoga Allah merahmatimu)’. Maka apabila ia telah mengucapkan semoga Allah merahmatimu, hendaklah yang bersin mengucapkan, ‘Yahdikumullah wa Yushlih Baalakum (Semoga Allah memberi kalian hidayah dan membaguskan keadaan kalian)’.” (HR. Bukhari, no. 6224)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan pada umatnya perihal bersin dan bagaimana menjawabnya. Hadits ini menunjukkan besarnya nikmat Allah bagi orang yang bersin, dan ada kebaikan di dalamnya.
Nikmat Allah diberikan lewat bersin, karena ada mudarat yang dihilangkan saat itu. Bersin menunjukkan karunia Allah pada hamba sehingga dianjurkan membaca Alhamdulillah saat itu.
Doa kebaikan dibalas pada orang yang memulai mendoakan kita kebaikan. Doa yang diajarkan saat bersin (Yarhamukallaah) berisi permintaan rahmat dan taubat atas dosa lalu dianjurkan untuk menjawabnya pula.(*)