
Dalam Asna Al Mathalib Syarh Raudh At Thalib (kitab Syafiiyah) dinyatakan,
جواز التسمية بأسماء الله تعالى التي لا تختص به ، أما المختص به فيحرم ، وبذلك صرح النووي في شرح مسلم
Boleh menggunakan nama Allah yang tidak khusus untuk diri-Nya. Sementara nama yang khusus untuk-Nya, hukumnya haram. Seperti ini yang ditegaskan An Nawawi dalam Syarh Muslim. (Asna Al Mathalib, 4/244).
Termasuk diantara nama yang khusus milik Allah adalah Ar Rahman.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى
Katakanlah: “Panggillah Allah atau panggillah Ar Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik). (QS. Al Isra” 110)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman,
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اسْجُدُوا لِلرَّحْمَنِ قَالُوا وَمَا الرَّحْمَنُ أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُورًا
Apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudlah kamu sekalian kepada Ar Rahman”, mereka menjawab: “Siapakah Ar Rahman itu?. (QS. Al Furqan: 60)
Dari sisi maknanya, kata Ar Rahman [الرَّحْمَنُ] mengikuti pola (wazan) Fa’laan [فَعْلَانُ] yang menunjukkan makna hiperbol, untuk menunjukkan sesuatu yang luas.
Sehingga kata Ar Rahman maknanya adalah dzat yang memilki rahmat yang sangat luas, meliputi seluruh alam.