Sejarawan agama Kari Vogt memperkirakan bahwa 10% Muslim Norwegia adalah anggota masjid pada tahun 1980, proporsi yang telah meningkat menjadi 70% pada tahun 1998. Menjadi anggota masjid adalah konsep asing bagi banyak imigran dari negara-negara Muslim.
Jumlah anggota masjid terdaftar meningkat menjadi 80.838 pada tahun 2004, tetapi kemudian turun menjadi 72.023 pada tahun 2006. Salah satu alasan penurunan ini bisa jadi adalah metodologi baru dalam penyusunan statistik.
Pada akhir tahun 1990-an, Islam melampaui Gereja Katolik Roma dan Pantekostalisme untuk menjadi agama minoritas terbesar di Norwegia, dengan syarat Islam dipandang sebagai satu kelompok.
Namun, pada tahun 2013, Gereja Katolik Roma mendapatkan kembali posisinya sebagai agama minoritas terbesar di Norwegia karena meningkatnya imigrasi dari negara-negara Eropa dan berkurangnya imigrasi dari negara-negara mayoritas Muslim. Pada tahun 2009, jumlah total jemaat Muslim terdaftar adalah 126. Lebih dari 40 lokasi sholat ada di kota Oslo.
Pada tahun 2010, seorang Muslim dari Örebro di Swedia ingin membangun sebuah masjid di Tromsø dengan uang dari Arab Saudi, namun pemerintah Norwegia menolak memberikan izin dengan alasan bahwa Arab Saudi tidak memiliki kebebasan beragama dan potensi uang Norwegia untuk gereja-gereja di arah yang berlawanan akan dihentikan karena gereja-gereja di sana ilegal.
