Islam di Bahama dan Perjuangan Berdirinya ‘Nation of Islam’

Masjid di Bahama
Masjid di Bahama. (Foto: Net)

Di dalam sebuah buklet berjudul “Aspek Perbudakan” halaman 15, catatan itu menyebutkan bahwa, “…pada tahun 1802 diantara para jemaah gereja terdapat 140 orang kulit putih, 35 orang bebas dan 1078 Negro dan budak lainnya. Pada saat pertama kali datang banyak diantara orang Negro tersebut menyebut diri mereka pengikut Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Namun kemudian mereka semua telah dibabtis sebanyak 93 orang dewasa dan 41 orang bayi dalam waktu kurang dari setahun…”.

Baca Juga:  Durhaka Kepada Kedua Orang Tua, Inilah Balasannya

Di penghujung tahun 1960-an hingga awal 1970-an ada orang Bahama yang menyebut dirinya sendiri sebagai Bashan Saladdin tinggal di kota Nassau, sehari-hari selalu menggunakan jubah panjang dan penutup kepala khas bangsa Arab.

Bashan Saladdin selalu mengatakan “Allah” setiap kali berbicara dengan siapapun yang dijumpainya. Nama sebenarnya adalah Charles Cleare, dia tinggal di area Fort Fincastle dan mulai mengalihfungsikan rumah miliknya sebagai masjid.

Beberapa penduduk setempat yang kemudian awal awal sekali memeluk Islam termasuk adalah Zubair Ali, sebelumnya bernama Howard Clarke dan Mustafa Khalil Khalfani 1 (anggota pendiri Jamaat ul Islam, Gerakan Islam Revolusioner Bahama) yang masuk Islam di Bahama bersama dengan Bashan Salddin setelah bersekolah di New York. Mustafa Khalil Khalfani 1 menikah dengan muslimah dari Senegal.

Baca Juga:  Lembaga Keuangan Syariah Dianggap Tidak Adil Kepada Nasabah

Pada bulan Juli 1974, Dr. Vivian X Russell yang juga anggota pendiri Jamaat Ul Islam, Gerakan Islam Revolusioner Bahama) pulang kampung ke Bahama sebagai dokter spesialis gigi dan juga anggota dari organisasi Nation of Islam, organisasi Islam di Amerika Serikat, yang dipimpin oleh Elijah Muhammad.