
Dilmun berkembang menjadi pusat perdagangan dan komersial karena lokasinya yang strategis. Lokasi Dilmun menjadi penghubung utama rute perdagang an antara Mesopotamia (Irak selatan) dan Lembah Hindustan (kini India dan Pakisatan). Dilmun merupakan perantara perdagangan antara Mesopotamia dan India.
Dari abad ke-6 hingga ke-3 Sebelum Masehi (SM), Bahrain merupakan bagian dari Kerajaan Persia. Bahrain di bawah kekuasaan Yunani bernama Tylos karena di laut Bahrain tersimpan sangat banyak mutiara.
Dari abad ke-3 SM hingga kedatangan Islam pada abad ke-7 Masehi, Bahrain dikontrol oleh dua dinasti Iran, yaitu Kerajaan Parthia dan Sassaniyah.
Pada 692 M, dibangun masjid pertama di Bahrain, yaitu Masjid Al Khamis pada masa Khalifah Umar. Ekspansi Islam tidak memengaruhi perdagangan di Bahrain.
Setelah Baghdad menjadi pusat peradaban Islam, Bahrain sangat diuntungkan dan permintaan barang-barang untuk ekspor pun meningkat. Ekspor dilakukan ke Cina atau Asia Selatan.(*)