Islam di Ekuador Minoritas, Namun Rukun dan Damai

Muslim di Ekuador
Muslim di Ekuador. (Foto: Republika)

Umat Muslim dan Kristen Levantine menciptakan organisasi etnis sekuler yang disebut Lecla pada tahun 1940-an dan The Arab Club pada tahun 1980-an.

Pada pertengahan 1990-an, warga negara yang dinaturalisasi dan Muslim asli keturunan Arab menggunakan apartemen pribadi yang terletak di Avenue Los Shyris dan Eloy Alfaro sebagai tempat salat berjamaah, terutama pada hari Jumat. Di kemudian hari, Kedutaan Besar Mesir menyediakan apartemen pribadi lain untuk tujuan yang sama.

Centro Islámico del Ecuador, yang didirikan pada tanggal 15 Oktober 1994, adalah organisasi keagamaan Muslim pertama yang diakui oleh pemerintah. Namun, itu bukan organisasi pertama yang membuka pintunya di kota ini.

Baca Juga:  Islam di Honduras, Hidup Damai dan Layak

Masjid dengan nama Khaled ibn Al Walid didirikan pada tahun 1991; masjid tersebut menyelenggarakan ritual keagamaannya di sebuah apartemen pribadi. Kegiatan keagamaan serta kegiatan sosial, budaya, dan pendidikan dilakukan menurut ajaran Islam Sunni.

Masjid Khaled ibn al Walid saat ini dikelola oleh Sheikh Mohamed Mamdouh dan telah dibuka untuk semua Muslim yang berdomisili di Quito. Baru-baru ini, Spier (2022) menyajikan sebuah studi yang menguraikan manifestasi Islamofobia di Quito, Ekuador.